"Seperti halnya manusia. Benda matipun dapat hidup dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh manusia. Siapa yang sangka?"
*BLURB*
Dalam sejarah kehidupan di dunia, benda mati hampir selalu tidak dihiraukan. Tidak ada yang mau repot-repot memikirkan perasaan benda mati, apalagi memerhatikan kebutuhannya. Kau bahkan tak pernah tahu kan, bahwa maneken bernama Claudy~~ yang bekerja keras di etalase terdepan toko busana Medilon Shakespeare~~ mempunyai perasaan. Mimpi-mimpinya dilambungkan untuk kemudian dihempaskan lagi hingga hanya bisa bergantung pada nasib dan keajaiban. Ya, keajaiban.
Novel ini akan membuka mata hatimu dengan menempatkanmu pada posisi benda mati yang tak dihiraukan, meski sedang berjuang mati-matian untuk mencapai mimpi – mimpi. Kau akan melihat dari sudut pandang yang berbeda,dan semoga itu itu akan membuatmu semakinmengerti, betapa kami, Claudy, iri kepada kalian.
Claudia adalah sebuah meneken yang ternyata memiliki perasaan seperti manusia pada umumnya. Kehidupan barunya di mulai ketika ia di pindahkan kesebuah toko busana bernama Medilon Shakespeare. Toko yang di kelola oleh seorang wanita cantik nan berbakat bernama Sophie. Claudia sangat menyukai tempatnya kini yakni etalase depan toko atau etalase utama. Ia merasa dirinya diperlakukan sangat spesial oleh Sophie.
Sophie mengatakan bahwa etalase utama ini beserta Claudia adalah salah satu model yang akan jadi busur Medilon Shakespeare. Tetapi bagaimana jika ada orang lain yang mengusik tempatnya? Tepatnya ada sebuah meneken yang serupa dengan dirinya tapi berbeda gender di tempatkan di tempat yang sama dengannya.
Claudia sangat kesal dengan meneken baru yang sudah menempati tempatnya itu sebagaimana yang Sophie bilang etalase ini hanya pantas untuknya. Khusus untuknya dan ini adalah etalase Claudia. Meneken itu bernama Fereli, meneken yang bisa berbahasa perancis itu sangat tampan.
Meskipun Claudia amat membenci Fereli tetapi karena seringnya mereka bersama dan melakukan banyak pose romantis yang dibuat Sophie untuk menarik pembeli Medilon Shakesphere. Timbulah sesuatu diantara mereka. Perasaan yang sulit diartikan dengan kata-kata. Akankah Claudia membuka hatinya dan merasakan apa itu “Cinta” layaknya manusia?
“Napasnya tiba-tiba tertahan dan ada getaran di tangannya. Anehnya itu juga berlaku padaku. Baru kali ini aku merasakan dadaku berdegup kencang ” Claudia (Hlm. 49)
Nyatanya Sophie tidak seperti yang Claudia bayangkan. Kini ia amat membenci Sophie dan merutuki nasibnya sendiri. Sesuatu telah terjadi dan menghancurkan kebahagiaannya bersama Fereli. Tetapi apa yang bisa dilakukan oleh sebuah meneken seperti dirinya? Meskipun memiliki kemampuan.
Tetap saja ia hanya bisa menuruti perintah manusia. ,tanpa bisa melawan apalagi melindungi orang yang ia cintai. Bagaimanakah kelanjutan kisah Claudia? Akankah ia menemukan kebahagiannya kembali? Walau ia hanya benda mati tetapi ia juga memiliki perasaan layaknya manusia.
“Pahami orang lain, maka kau pun akan dipahami” – Claudia (hlm. 69)
“Pada akhirnya aku mengetahui bahwa sebenarnya manusia tak Cuma tercipta dari segumpal darah saja. Lebih dari itu, manusia juga tercipta dari kumparan ego paling murni yang bisa-bisa tak tertahankan.”— Fereli (hlm. 171)
“Betapa kami—bangsa maneken—tak sekadar diam dan bendawi, betapa kami mampu, mampu memahami percakapan manusia dan seperti yang kau saksikan antara aku dan Fereli, kami pun bisa bercakap-cakap. Kami meniru percakapan mereka. Oh… betapa kami diberkati. Memiliki kemampuan yang tak disadari oleh para manusia dan sulit untuk dijelaskan.” – Claudia ( hlm. 39)
“Dalam realitas pribadi—mimpi, imajinasi—jika kita berkeinginan dengan teramat kuat dan bersungguh-sungguh maka hal itu akan jadi realitas semesta—menjadi nyata”- Claudia (hlm. 88)
Aku sangat senang bisa membaca novel yang menurutku Anti-Mainstream ini. Novel ini sangat unik dan memang dari awal saat melihat sinopsis novel ini. Aku langsung terbayang pasti ceritanya akan seru. Karena jujur bagaimana bisa benda mati bisa merasakan hidup seperti layaknya manusia? Tapi disitulah keunikannya. Membaca novel ini membuatku bisa merasakan perasaan benda mati baik yang pria maupun yang wanita sebagai maneken.
Diceritakan dengan sudut pandang Claudia sang meneken wanita. Membuatku bisa merasakan perasannya sebagai sesama wanita. Saat dia berganti pakaian pun, aku seperti ikut memakai apa yang ia kenakan. Kata-kata yang di ramu di dalam novel ini sangat puitis dan filosofis.
Meski aku tidak paham keseluruhan kata. Tetap saja tulisannya begitu mengalir sempurna dan bisa kumengerti sedikit demi sedikit. Tidak terlalu berat tetapi juga tidak terlalu ringan. Saat pertengahan aku pun juga bisa merasakan perasaan maneken pria yaitu, Fereli. Aku bisa merasakan perasaanya yang menggebu-gebu kepada Claudia.
Aku sangat tertarik ketika Fereli memberitahukanku apa saja kemampuan-kemampuan yang dimiliki maneken seperti dirinya. Aku seperti dibawa ke dunia fantasi dan melihat langsung kemampuan itu. Aku tidak menyangka penulisnya dapat membuat cerita ini begitu hidup. Salut dengan fantasi karya anak bangsa ini. Walau aku masih melihat ada sedikit salah ketik di beberapa halaman. Tetapi tidak terlalu menonjol dan masih bisa di nikmati.
Kalau kamu suka dengan novel yang mengambil tema Anti-mainstream. Mengapa tidak mencoba novel ini? Recomended .Kamu bisa masuk ke dunia maneken dan dapat merasakan apa yang para maneken rasakan. Bukankah itu menyenangkan? Pasti setelah melihat maneken di dunia nyata. Kamu akan berpikiran berbeda tentang mereka dan menurutku novel ini menekankan bahwa setiap apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki kegunaannya masing-masing. Bahkan sebuah benda mati pun memiliki kegunaan 🙂
-xoxo
0 comments