Assalamualaikum temen-temen. Wah lama juga ya ternyata aku nggak nulis di blog ini :( Tapi berhubung masih di awal-awal tahun 2023 aku mau membagikan pandangan hidup yang akan aku coba di tahun ini. Setelah lulus kuliah aku semakin merasa ternyata memang dewasa seberat itu ya. Merasa gagal dibandingkan orang lain, dibanding-bandingkan dengan sanak saudara lain yang sudah berhasil dan bahkan dituntut untuk menikah. Rasanya kalau kita tak memenehui standar itu semua kita seperti manusia yang gagal. Mengapa seperti itu ya?
Ketika sudah bekerjapun aku juga dituntut untuk berada di posisi seperti orang lain harus menjadi seperti mereka pokoknya. Kenapa ya aku nggak bisa menentukan sendiri jalan hidupku. Padahal hidup ini kan aku yang jalani bukan mereka. Kenapa aku harus memenuhi semua ekspektasi dan harapan mereka? Ngerasa capek udah pasti overthinking terus tiap malam kira-kira masa depanku bagaimana? Kenapa aku berbeda dengan mereka yang sudah sukses dan sebagainya. Rasanya aku belum siap untuk berada di fase menjadi dewasa.
Kemudian aku membaca sebuah postingan di tiktok mengenai bahagia dengan versiku sendiri dan tidak iri dengan pencapaian orang lain. Postingan itu sangat menamparku. Wah ternyata selama ini aku belum bahagia menjadi versi diriku sendiri, bahwa selama ini aku berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi ekspektasi mereka yang bahkan menyiksa batinku, bahwa selama ini aku berusaha menyenangkan semua orang tapi tidak dengan diriku snediri. Betapa jahatnya aku dengan diriku sendiri bukan?
Akupun kini sadar sekeras apapun aku mencoba untuk mengais valiadasi dari orang-orang akan semakin membuatku tersiksa. Aku semakin sadar bahwa aku tidak membutuhkan pujian atau kebangga orang lain terhadapku. Aku hanya membutuhkan kebahagiaan untuk diriku sendiri dan bahagia dengan apa yang aku lakukan setiap hari walaupun banyak yang tidak suka dengan apa yang aku lakukan. Tapi ini hidupku aku berhak untuk menentukan sendiri ke mana semesta membawaku, aku bebas menentukan sendiri peta kehidupanku. Biar aku berlayar dengan kapalku sendiri.
Salah satu cara agar aku semakin yakin dengan prinsipku ini adalah sedikt demi sedikit mencoba untuk tidak iri melihat pencapaian orang lain, tidak melihat kehidupan orang lain dan fokus dengan diriku sendiri. Aku mulai untuk mute story orang-orang yang terkadang toxic untuk diriku sendiri. Bukan aku membenci orangnya tapi aku tidak mau ada perasaan iri dan dengki hinggap dihatiku. Jadi lebih baik aku tidak melihat kehidupannya. Namun, sesekali aku juga melihat story mereka unutk mellihat kabar mereka karena aku juga tidak mau mejadi anti sosial. Bagiku sosialisasi juga sama pentingnya karena kita sebagai makhluk sosial juga tidak bisa hidup sendiri, suatu saat kita pasti membutuhkan bantuan mereka.
Tanpa melihat kehidupan orang lain di sosial media, manfaat yang aku rasakan adalah hatiku jadi tenang, pikranku juga damai dan tentram dan aku menjadi fokus dengan hidupku sendiri. Aku juga menjadi lebih aware dengan apa yang aku bagikan di sosial media. Aku berusaha untuk membagikan motivasi dan semangat di dalam stastusku.
Berharap apa yang aku bagikan sedikitnya bisa memberikan semangat bagi teman-temanku yang sedang terpuruk. Aku tidak mau lagi mengeluh dan memberikan negatif di story sosial mediaku karena lelahnya hidup biar aku saja yang tau tidak perlu semua orang juga tau.
Tak jarang aku juga membagikan meme dan tweet lucu yang aku temukan di internet. Untuk alasan yang sama aku harap teman-temanku yang harinya sedang sulit dapat sedikit terhibur dengan story yang aku bagikan. Temanku pernah bertanya "Kenapa jarang buat story, story kerjaan kek atau apa? Menurutku buat apa? aku lebih suka private dan ketika berhasil nanti barulah aku tunjukkan.
Aku tidak ingin membagikan prosesku ketika sedang bertumbuh karena aku takut nanti ketika tidak berhasil aku akan menyalahkan diriku sendiri karena tidak memenuihi ekspektasi banyak orang terhadapku. Jadi mulai sekarang apa yang aku kejar, apa yang aku inginkan biar Allah dan aku saja yang tau prosesnya. Sehingga nanti ketika berhasil baru akan aku tunjukkan ke mereka.
Menjadi bahagia dengan versi diriku sendiri membuat hidup lebih bersyukur dengan apa yang kita punya, membuat aku paham bahwa setiap orang memiliki pesawatnya sendiri dengan tujuan yang berbeda-beda. Membuatku lebih sadar bahwa jangan iri dengan apa yang telah mereka capai, tapi tanamakan bahwa jika mereka bisa, maka aku juga bisa.
Ternyata ketika sudah menemukan bahagia versiku sendiri semenyenangkan ini ya aku bersyukur bisa merasakan ini sekarang dan prinsip ini akan terus aku bawa dihidupku sampai kapanpun. Kalau kalian bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan bahagia versi kalian sendiri? :)
-
XOXO
2 comments
He.. He.. Belum mbk, saya masih suka ngiri lihat orang lain dan merasa bodoh sebagai seorang saya. Susah banget sih jadi diri sendiri. Tapi kadang saya juga berusaha untuk baik pada diri sendiri, menghibur diri sendiri. Ya karena kalau bukan diri sendiri siapa lagi. Orang lain nggak akan paham karena mereka bukan kita.
ReplyDeleteSalam kenal mbk😊
Betul mbak kalau bukan diri sendiri lalu siapa yang menghibur diri kita :)
Delete